Menumbuhkan Nilai-nilai Pancasila pada Anak

Daily Trend - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Menumbuhkan Nilai-nilai Pancasila pada Anak”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Selasa, 25 Juni 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat tiga narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari, yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Pak Dr. Ismail Cawidu, M.Si., sebagai Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Pak Afif Hasbi Bustomi, M.Pd., yang merupakan Wakasek Bidang Kesiswaan SMAIT Nur Hidayah. 
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Forum Diskusi Publik memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi, serta memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali dengan ditampilkannya video-video yang berkaitan dengan literasi digital, dilanjut oleh hiburan band selama 20 menit. Kemudian, Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari. 
Pak Kharis menyampaikan bahwa menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak merupakan tanggung jawab bersama. Menurut beliau, di era digital ini, pedidikan anak semakin mudah dan cepat, akan tetapi pengaruh dari luar sangat besar, sehingga penanaman Pancasila harus dilakukan sejak kecil, seperti melalui konten sosial media, dan games yang menyesuaikan keadaan anak. “Jangan sampai anak-anak hanya mengenal hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi mereka.”, ucap Pak Kharis. Beliau juga menambahkan bahwa nilai Pancasila dapat menjadi panduan dalam kehidupan, yang jika ditanamkan sejak kecil, akan membuat anak menjadi manusia yang baik. Jangan sampai gadget dan internet membuat anak jauh dari nilai Pancasila.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Pak Dr. Ismail Cawidu, M.Si. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau mengatakan, “Kehidupan digital penuh tantangan, maka banyak dampak yang tidak bisa dikesampingkan dan berdampak ke anak-anak.”. Saat ini, kita mengalami overdosis informasi digital, sehingga anak-anak menjadi rentan terhadap dunia digital. Menurut beliau, banyak anak yang berperilaku tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita. Sebagian disebabkan oleh dampak negatif internet. Oleh karena itu, beliau menyampaikan bahwa dampak internet harus dapat diantisipasi. Otak manusia bereaksi lebih kuat terhadap informasi negatif dibandingkan yang positif. Posisi anak lebih rentan terhadap informasi digital. 
Pak Afif Hasbi Bustomi, M.Pd., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan nilai-nilai karakter dari Pancasila. Nilai dari sila kesatu yaitu religius, toleransi, dan integritas. Nilai dari sila kedua yaitu kemanusiaan, empati, dan keberanian moral. Nilai dari sila ketiga yaitu nasionalisme, patriotisme, dan gotong royong. Nilai dari sila keempat  yaitu demokrasi, keadilan sosial, dan kebijaksanaan. Nilai dari sila kelima yaitu keadilan, kesetaraan, dan kepedulian sosial. “Cara menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak dapat melalui pendidikan formal dan non-formal, seperti memberikan contoh/keteladanan, melalui cerita kisah dan dongeng yang mengandung pembelajaran tentang nilai Pancasila, libatkan dalam kegiatan sosial dan keagamaan, diskusi/dialog, penggunaan media dan teknologi, penghargaan dan pengakuan prestasi anak.”, sebut Pak Afif.
Setelah paparan materi dari ketiga narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 100 peserta, terdapat lima pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada pukul 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.
Previous Post Next Post