Daily Trend - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Pengaruh Era Digital terhadap Dunia Akuntansi”.
Seminar ini diselenggarakan pada hari Senin, 25 Maret 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bu Dr. Yeni Priatna Sari, M.Si.Ak., ACPA, CRP, Cert Da., sebagai ketua Ikatan Akuntan Indonesia wilayah Tegal, serta Bapak Ferly Ferdyant, S.E., M.B.A., CMA., ACPA., QRMP., ERCMP., yang merupakan seorang Head of Risk Management Transjakarta & Dosen Akuntansi ITL Trisakti.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.
Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr H. Abdul Kharis Almasyhari.
Pak Kharis menyampaikan bahwa dengan adanya era digital, pencatatan di dunia akuntansi menjadi tidak terpakai, karena sudah langsung secara digital. “Saya kira ini ancaman juga untuk profesi akuntansi, terutama hal teknis yang kita pelajari secara manual dulu.”, ucap Pak Kharis. Beliau juga menambahkan, tentunya ilmu akuntansi juga terus berkembang dan menyesuaikan kemajuan teknologi digital, dan sekarang akuntansi menjadi lebih dari sekadar catat-mencatat, tapi menjadi interpretasi dari suatu kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan yang semakin lama juga semakin berkembang. Inilah yang menjadi sangat terbantu oleh adanya era digital.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari. “Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, tambah Pak Semmy dalam sambutannya.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bu Dr. Yeni Priatna Sari, M.Si.Ak., ACPA, CRP, Cert Da. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan pentingnya artificial intelligence untuk akuntan yaitu mengolah data yang besar dan lebih teliti, meningkatkan kualitas data dan akurasi. Sementara itu, penggunaan internet of things (IoT) di akuntansi, yaitu untuk asset tracking, berhemat penggunaan energi, memperbaiki harga. Beliau juga menjelaskan dampak digitalisasi bagi akuntan, di mana dampak paling jelas terasa di dunia pendidikan, yaitu berdampak pada kurikulum yang perlu ditelaah ulang. Dampak pada akuntan manajemen, yaitu penguasaan skill data analytic dan visualisasi data untuk penyajian laporan bagi pengambilan keputusan manajemen. Sedangkan, bagi auditor, dampaknya yaitu perlu update pengetahuan teknis dan digitalisasi untuk mempermudah pekerjaan. “Menjadi akuntan di masa depan dapat menjadi data navigator, business transformer, sustainability trailblazer, dan digital playmaker.”, ucap Bu Yeni sebagai pelengkap penjelasannya.
Bapak Ferly Ferdyant, S.E., M.B.A., CMA., ACPA., QRMP., ERCMP., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Di awal sesi pemaparan materinya, beliau menjelaskan perbedaan antara digitization, digitalization, dan digital transformation. Digitization adalah proses mengubah analog menjadi digital. Digitalization yaitu proses adopsi teknologi untuk mengoptimalkan kinerja. Sedangkan, digital transformation yaitu transformasi pola pikir, cara kerja, hingga budaya dalam menggunakan teknologi. Beliau juga menyebutkan empat tren transformasi yang terjadi dan berdampak langsung dengan kinerja akuntan imbas terjadinya transformasi digital, yaitu artificial intelligence, blockchain, cyber risk, dan big data analytics. Tren akuntansi di masa depan, yaitu data akuntansi berbasis cloud, akuntansi mendapat pengaruh kekuatan penggunaan big data, akuntansi akan mengintegrasikan informasi keuangan non-tradisional dalam sistem modern, pekerjaan akuntansi bersifat efisien dan mobile, peran akuntansi berubah secara radikal.
Trasnfromasi digital sudah mengubah wajah digital secara masif. Mau tidak mau, bagi seluruh elemen, baik mahasiswa, akademisi maupun profesi, harus adaptif dan terus belajar dan bisa memberikan layanan yang lebih berkualitas dengan kehadiran digitalisasi. Jadikan itu sebagai akselerator, sehingga kehadiran kita lebih bernilai.”, pesan Pak Ferly di akhir sesinya.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat satu pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.