Daily Trend - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Memajukan Pariwisata melalui Media Digital”.
Seminar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 21 Maret 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bapak Gilang Garendi, yang merupakan seorang Head of Digital Business and Marketing the Lawu Group, serta Bapak Albicia Hamzah, S.T., sebagai konsultan praktisi promosi daerah.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari.
Pak Kharis menyampaikan bahwa pariwisata merupakan salah satu andalan utama sumber devisa negara, jika dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Namun, yang tidak kalah menarik adalah wisatawan lokal atau domestik. Indonesia memiliki ribuan pulau yang memiliki keunikan masing-masing, keunikan inilah yang bisa ‘dijual’ dalam ranah pariwisata. “Kita bisa memajukan dunia pariwisata melalui dunia digital dengan berbagai platform. Salah satu keuntungannya walaupun belum bisa datang ke tempat tersebut, setidaknya sudah bisa mengerti mengenai tempat tersebut, bahkan bisa tertarik untuk mendatanginya.”
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari. “Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, tambah Pak Semmy dalam sambutannya.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Gilang Garendi. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan definisi digitalisasi bisnis, yaitu peralihan proses bisnis ke dalam bentuk digital dengan menggunakan media digital. Sedangkan, digitalisasi marketing adalah proses digitalisasi marketing konvensional menjadi marketing digital. Beliau juga menjelaskan definisi pariwisata. yaitu sekumpulan usaha yang saling terkait dan menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhsan wisatawan. Jika pariwisata merupakan industri, maka perlakukanlah dengan sudut pandang bisnis.
Pak Gilang menyebutkan bahwa digitalisasi bukan berarti menciptakan kondisi di mana semua serba otomatis, karena menjadi digital tidak serta merta dapat menjadi unggul dalam persaingan. “Memahami tren dalam penemuan merek, sangat penting dalam lanskap digital saat ini, di mana konsumen memiliki banyak pilihan dan bisnis kesulitan untuk menonjol”, ucap Pak Gilang. Beliau menambahkan, jika dilihat berdasarkan usia, tiap generasi memiliki kecenderungan masing-masing dalam menemukan merek. Gen Z adalah satu-satunya kelompok yang mencantumkan iklan media sosial sebagai mode penemuan teratas mereka.
Bapak Albicia Hamzah, S.T., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, media digital telah berkontribusi dalam mempromosikan tujuan atau objek wisata. Digital marketing dalam pariwisata dibuat bertujuan untuk mempromosikan dan memasarkan suatu wisata di media sosial agar menarik wisatawan datang. “Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah merubah secara keseluruhan industri pariwisata melalui media digital”, sebut Pak Albicia.
Pak Albicia juga menyebut bahwa digital tourism merupakan salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform. Digital tourism tidak hanya sekadar mengenalkan, namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara untuk melakukan kunjungan. Digital tourism secara tidak langsung membuat masyarakat semakin melek dan ikut beradaptasi dalam perkembangan teknologi.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat tiga pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi