Tantangan Informasi Digital yang Harus Kita Ketahui


Daily Trend
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Tantangan Transformasi Digital”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Rabu, 21 Februari 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bapak Setiadi Ihsan, M.Si., yang merupakan seorang dosen di Universitas Garut, serta Bapak Sulaeman Saleh, CDMP yang merupakan seorang Digitalpreneur.

Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.

Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh pengantar yang disampaikan olehh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari. 

Pak Kharis menyampaikan bahwa ada satu kaidah atau prinsip dasar dalam transformasi digital, bahwa teknologi digital akan senantiasa berkembang, maju, dan semakin pesat, bersama atau tidak bersama dengan kita. Apabila kita tidak maju bersama transformasi digital, berarti kita akan ditinggalkan.. “Fenomena ini yang harus kita sikapi dengan bijak, agar kita bisa merespons dengan cepat perkembangan transformasi digital di dunia”, ucap Pak Kharis sebagai penutup sesi pengantar materinya. 

Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Setiadi Ihsan, M.Si. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan bahwa pada dasarnya, transformasi berbeda dengan perubahan, karena transformasi bersifat irreversible atau tidak bisa kembali lagi. Salah satu contoh transformasi digital yang disebutkan oleh Pak Setiadi yaitu adanya solusi digital, seperti aplikasi seluler atau platform perdagangan elektronik. Pak Setiadi juga menyebutkan bahwa dalam dunia pendidikan, transformasi digital harus berfokus pada tiga hal, yaitu aksesibilitas, pembelajaran interaktif, dan pembelajaran adaptif. Sebagai penutup, beliau menyampaikan bahwa transformasi digital merupakan keniscayaan di era ini, memerlukan KEBIJAKAN yang holistik dan komprehensif, guna memaksimalkan banyak manfaat untuk manusia, sekaligus menjadikan pengguna digital Indonesia yang cerdas dan bijak dalam memilih, menggunakan dan memaksimalkan dalam hidup keseharian baik dalam aktivitas sosial ataupun bisnis.

Bapak Sulaeman Saleh, CDMP., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya terkait tantangan transformasi digital dalam perspektif pelaku UMKM. Beliau menyebutkan bahwa setidaknya, terdapat empat aspek yang berkaitan dengan transformasi digital bagi para pelaku usaha, yaitu legalitas, kehadiran, pemasaran, dan transaksi. Beliau juga menambahkan bahwa transformasi digital menuntut perubahan model bisnis, menjadi e-commerce, marketplace, dan subscription. Sebagai penutup, Pak Sulaeman menyampaikan bahwa terdapat lima kendala terbesar bagi UMKM Indonesia dalam melakukan transformasi digital, yaitu kurangnya pembiayaan, kurangnya pelatihan digital, kurangnya dukungan kebijakan, tidak adanya mentor dalam berbisnis, serta tidak memadainya infrastruktur yang ada. 

Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat satu pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.


Previous Post Next Post