Nikuba Bisa Ubah Air Jadi BBM di Lirik Lamborghini, Ducati dan Merk Dunia Lainnya


Daily Trend - Pencetus teknologi Niku Banyu, yang juga dikenal sebagai Nikuba, adalah Aryanto Misel. Dia telah mendapatkan pujian yang sangat tinggi di media sosial atas penemuan ini.

Nikuba adalah sebuah perangkat atau peranti yang mampu mengubah air biasa menjadi bahan bakar hidrogen. Aryanto Misel telah membuktikan keberhasilan bahan bakar air ini dan telah memasangnya pada beberapa kendaraan taktis milik TNI di Cirebon.

Pada tahun lalu, Nikuba sempat menjadi viral di media sosial. Sayangnya, teknologi ini tidak menarik perhatian dari Pemerintah Indonesia.

Padahal, hasil uji coba yang dilakukan oleh Aryanto Misel menunjukkan bahwa Nikuba mampu mengubah air menjadi hidrogen sebagai bahan bakar alternatif untuk sepeda motor dan mobil.

Secara mengejutkan, hanya dengan menggunakan satu liter air biasa, Aryanto Misel telah mencoba mengendarai bolak-balik hingga ratusan kilometer dengan menggunakan bahan bakar air yang diubah menjadi hidrogen menggunakan perangkat Nikuba.

Pada tahun 2023 ini, Aryanto Misel kembali menciptakan kejutan besar. Bahkan, Pemerintah tampaknya mendapatkan kritikan keras karena telah mengabaikannya.

Secara khusus, teknologi Nikuba ini menarik perhatian dari tiga merek otomotif terkemuka di dunia, yaitu Ferrari, Ducati, dan Lamborghini.

Ketiga perusahaan otomotif besar asal Italia tersebut telah mengundang Aryanto Misel ke Italia untuk mempresentasikan teknologi Nikuba.

Aryanto Misel tidak datang sendirian, dia didampingi oleh sejumlah delegasi dari PT Octagon. Pada Rabu, 28 Juni 2023, mereka terbang langsung ke Italia.

Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan Aryanto Misel dan sejumlah teknisi dari Ferrari dan Ducati sedang mempelajari cara kerja teknologi Nikuba.

Melalui akun media sosialnya, Aryanto Misel dengan yakin mengatakan bahwa teknologi yang dikembangkannya kini telah mencapai tingkat internasional dan sepertinya ia telah mendapatkan kontrak kerjasama dengan Ferrari dan Ducati.

Kedua perusahaan otomotif besar ini berencana mengadopsi Nikuba pada beberapa kendaraan mereka di masa depan, dengan pengembangan desain dan penerapan yang lebih luas.

Aryanto hanya menyebutkan bahwa kerjasama Nikuba dengan Ducati dan Ferrari akan berkaitan dengan pengembangan perangkat konversi untuk kendaraan listrik.

Dalam perjalanan ke Italia, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, selaku Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi, telah membentuk tim yang terdiri dari Aryanto Misel, Sumardi Dadang, dan Immanuel Hutapea.

Nikuba, yang memiliki arti "Niku Banyu" atau "Ini Air," adalah sebuah teknologi yang mampu mengubah air menjadi hidrogen melalui proses pemisahan hidrogen dan oksigen menggunakan elektrolisis. Teknologi ini dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Inovasi dari Aryanto Misel dapat mengubah air menjadi sumber energi dalam mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE) pada kendaraan.

"Nikuba berfungsi untuk memisahkan hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terdapat dalam air (H2O)," jelas Aryanto.

Kemudian, hidrogen yang telah dipisahkan dialirkan ke ruang pembakaran mesin kendaraan bermotor," tambah Aryanto.

Penemuan ini merupakan langkah maju dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan dan berpotensi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Dalam upaya memperluas penggunaan teknologi Nikuba, Aryanto Misel berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan otomotif terkenal seperti Ferrari dan Ducati.

Kerjasama ini bertujuan untuk mengadopsi teknologi Nikuba pada beberapa kendaraan di masa depan, termasuk kendaraan listrik yang semakin populer.

Aryanto Misel dan timnya telah bekerja sama dengan teknisi dari Ferrari dan Ducati untuk mempelajari implementasi teknologi Nikuba dalam kendaraan-kendaraan mereka.

Melalui akun media sosialnya, Aryanto Misel menyatakan rasa bangganya karena teknologi Nikuba berhasil menarik perhatian perusahaan-perusahaan otomotif prestisius tersebut.

Selain mengembangkan aplikasi Nikuba dalam industri otomotif, Aryanto Misel juga berencana untuk memperluas penggunaan teknologi ini ke sektor energi dan industri lainnya.

Pemerintah Indonesia pun perlu memberikan perhatian lebih serius terhadap penemuan ini, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh Nikuba dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung transisi ke energi bersih.

Teknologi ini juga berpotensi menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat meningkatkan posisi Indonesia dalam industri energi dan otomotif global.

Dalam upaya mewujudkan visi ini, Pemerintah dapat mendukung Aryanto Misel dan timnya dalam penelitian dan pengembangan lebih lanjut, serta memfasilitasi kerjasama dengan perusahaan-perusahaan otomotif dan energi baik di dalam maupun di luar negeri.

Dengan adanya kolaborasi antara inovator lokal dan pemain global, teknologi Nikuba memiliki potensi besar untuk menjadi terobosan yang mengubah paradigma dalam industri energi dan otomotif global.

Previous Post Next Post