Suku Baduy Meminta Pemerintah Menghapus Internet di Wilayahnya


Daily Trend -  Dalam perkembangan zaman, setiap manusia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan diamana ia hidup, seprti di era saat ini.

Entah dari lingkungan setempat, perilaku masyarakat sekitar, kebiasaan sehari-hari, bahkan kecanggihan teknologi yang mempermudah kehidupan manusia tersebut.

Teknologi sendiri bermacam-macam, mulai dari Teknologi Transportasi, Teknologi Pendidikan, Teknologi Medis, dan yang paling mendominasi zaman ini adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Namun apa jadinya jika, suatu masyarakat sama sekali tidak ingin berbaur dengan kemajuan teknologi khususnya informasi dan komunikasi?

Seperti yang baru-baru ini terjadi pada Warga Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang mengejutkan banyak pihak dengan meminta Pemerintah untuk menghapus jaringan internet di wilayahnya.

Permintaan sinyal internet dihapus disampaikan melalui surat ke Bupati Lebak.

Kepala Desa Kanekes, Saija, mengatakan saat ini banyak warga, terutama Baduy Luar yang punya smartphone atau ponsel pintar, yang mana keberadaannya bisa saja memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan warga Baduy.

"Dirasa mengakibatkan merosotnya moral generasi kami yang telah bisa mengakses berbagai aplikasi dan konten tidak mendidik bertentangan dengan adat," kata Saija seperti yang tertulis dalam surat permohonan penghapusan sinyal internet.

Saija juga menambhkan usulan penghapusan sinyal penyambung insternet itu berasal dari lembaga adat yang merupakan tetua adat suku tersebut.

Ia juga menyampaiakn bahwa permintaan tersebut bukan berarti sertamerta melawan kemajuan zaman, hanya saja sebagai bentuk upaya memperkecil pengaruh negatif dan penggunaaan gawai di wilayah Baduy.

Adapun surat yang sampai ke tangan Pemerintah tersebut, dilakukan dengan tujuan mengalihkan tower pemancart sinyal agar tidak mengarah langsung ke wilayah tanah Ulayat (tempat pemukiman Baduy).

Lembaga adat Baduy juga lantas memohon agar membatasi, mengurangi, dan menutup segala aktifitas trend yang berbau modern pada jaringan internet yang dirasa dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.

"Arahan dari Lembaga Adat Baduy ada dua pemancar, satu di Cijahe dan kedua di Sobang sinyalnya diarahkan ke luar Baduy,” kata Saija.

Previous Post Next Post