Pabrik Oli Palsu di Gerebek Pihak Kepolisian


Daily Trend - Rakusnya aktor intelektual produsen oli palsu begitu terlihat dalam kasus yang diungkap oleh Bareskrim kemarin (8/6). Salah satu dari tiga pemilik pabrik oli palsu, tersangka AH, ternyata memiliki pabrik oli resmi. Namun, bersama dengan dua tersangka lainnya, FN dan AK, AH membuat pabrik oli palsu yang mampu menghasilkan omset sebesar Rp 58,8 miliar.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter), Brigjen Hersadwi Rusdiyono, mengungkapkan bahwa selain pemilik atau aktor intelektual pabrik oli palsu, juga ditangkap dua orang lainnya. Mereka adalah Al alias Tom dan AW alias Jerry, yang berperan sebagai manajer produksi oli palsu. "Total ada lima orang yang ditangkap dalam kasus ini," jelasnya.

Terungkap bahwa terdapat sembilan gudang produksi oli palsu yang tersebar di Sidoarjo dan Gresik. Rinciannya, enam gudang produksi berada di pergudangan Legundi Business Park, Driyorejo, Gresik. Selanjutnya, satu gudang produksi berlokasi di Pergudangan Legundi Sumo Estate, Driyorejo, Gresik, dan dua gudang produksi terakhir berada di kawasan Gudang Satria Eco Park Krian, Sidoarjo. "Semua lokasi telah diamankan," tambahnya.

Produsen oli palsu kelas kakap ini mampu memproduksi 500 karton oli palsu dalam sehari. Setiap karton berisi 24 botol oli palsu, sehingga pabrik oli palsu tersebut mampu menghasilkan 12 ribu botol oli palsu dalam sehari. "Produk ini dipasarkan ke seluruh Indonesia," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku telah memproduksi oli palsu sejak tahun 2020. Oleh karena itu, oli palsu ini telah beredar di Indonesia selama hampir tiga tahun. Untuk omsetnya, setiap gudang produksi menghasilkan sekitar Rp 6,5 miliar per bulan. Dengan sembilan gudang produksi, total omset pelaku mencapai Rp 58,5 miliar setiap bulannya. "Penyelidikan terhadap berbagai bahan pembuatan oli palsu masih dalam tahap pengembangan," ungkapnya.

Menurut Brigjen Hersadwi Rusdiyono, sindikat oli palsu ini sangat lihai dalam memalsukan berbagai merek oli yang beredar di Indonesia, termasuk AHM, Yamalube, dan beberapa merek oli buatan PT Pertamina. Bahkan, bau dari oli palsu tersebut hampir tidak dapat dibedakan dari yang asli. "Hampir semua merek oli terkenal dipalsukan," terangnya di Bareskrim kemarin.

Darimana pelaku mendapatkan kemampuan ini? Dia menjelaskan bahwa AH, selain sebagai pemilik pabrik oli palsu, juga memiliki pabrik oli resmi. 

Previous Post Next Post