Daily Trend - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema yang diangkat adalah Literasi Digital: “Bahaya Adiksi Gawai pada Anak”. Dalam seminar tersebut terdapat empat pembicara yang mumpuni pada bidangnya, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI. Narasumber kedua adalah Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI. Narasumber ketiga adalah Ibu dr. Sahilah Ernawati, SpM sebagai Dosen FK UMS serta mengundang Ibu Dr. Elly Damaiwati sebagai Penulis Buku Parenting. Seminar ini diselenggarakan pada hari Rabu, 24 Mei 2023 melalui platform zoom meeting.
Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Acara Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran dimasa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 15.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Kemudian seminar dibuka oleh MC dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan kepada seluruh para peserta. Saat memasuki sesi paparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi paparan diawali dengan sambutan dari Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video.
Dalam video tersebut Bapak yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa dimasa pandemi dan pesatnya teknologi telah merubah aktivitas seluruh masyarakat dalam melakukan kegiatan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam transformasi digital Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mewujudkan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peran yang sangat penting. Karena dalam upaya transformasi digital, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan. Sehingga Kominfo dan Siber Kreasi serta stakeholder lainnya terus berupaya mengadakan kegiatan guna mencapai tingkat literasi yang optimal.
Selanjutnya adalah paparan dari Ibu dr. Sahilah Ernawati, SpM sebagai Dosen FK UMS. Ibu Sahilah memaparkan bahwa secara umum adiksi gawai adalah perilaku kecanduan terhadap gawai yang memungkinkan menjadi masalah sosial seperti menarik diri, kesulitan dalam performa aktivitas, hingga gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang. Adiksi gawai tentu menyebabkan gangguan kesehatan pada anak, seperti gangguan perkembangan fisik, gangguan perkembangan mental, gangguan perkembangan motorik kasar, gangguan motorik halus, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan mata, hingga gangguan perkembangan softskill. “Oleh karena itu sebagai orang tua kita harus bijak dalam menyikapi gawai ini dengan melakukan pendampingan, sering mengajak anak bicara, memberikan pujian atas aktifitas baik selain bermain gawai, dan tentu berdoa untuk memohon petunjuk-Nya” tambah beliau.
Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan materi oleh Bapak Abdul Kharis Almasyhari selaku Wakil Ketua Komisi I DPR RI. Menurut beliau, jika anak sudah kecanduan gawai, maka harus diperhatikan dan harus dicegah jangan sampai terjadi. Saat ini teknologi informasi dan komputer berkembang sangat cepat. Seluruh turunan akibat berkembangnya teknologi ini mempengaruhi masyarakat Indonesia. Anak-anak menjadi rusak atau baik bergantung pada bagaimana orang tua mendidik anak, utamanya berkaitan dengan gawai. Pak Kharis mengimbau untuk bisa betul-betul bijak ketika berbicara gawai pada anak. “Anak adalah generasi penentu untuk generasi masa depan bangsa, tempat menggantungkan, dan menjadi harapan bangsa. Oleh karena itu, jangan biarkan anak ini rusak oleh sesuatu yang hadir di tengah kita, sehingga harus di menejemen agar teknologi dan gawai tidak merusak anak. Tentu menjadi tugas utama untuk mencari solusi, bagaimana gawai bisa dimanfaatkan bukan malah menjadi unsur perusak untuk anak” pungkas Pak Kharis.
Terakhir adalah paparan materi dari Ibu Dr. Elly Damaiwati sebagai Penulis Buku Parenting. Beliau memaparkan bahwa penggunaan gawai yang terus menerus dan tidak terkendali dapat menimbulkan masalah pada perilaku, kognitif, sosial, psikis, dan fisik. Seringkali anak diberi gawai agar betah dirumah, hadiah, belajar, alat bermain, menyenangkan anak, tidak ketinggalan jaman. Namun ternyata hal tersebut dapat membuat anak semakin kecanduan terhadap gawai. “Oleh karena itu, orang tua harus mengambil tanggung jawab sepenuhnya dalam mendidik anak” kata Ibu Elly. Orang tua juga harus mengembalikan fitrah anak dalam ketaatan untuk mengasah kecerdasan spiritual, sehingga terjaga nilai keimanan, berkembang potensinya, dan mencintai perbuatan baik.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 250 peserta, terdapat dua pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Para peserta yang bertanya juga mendapat doorprizes. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Diakhir acara juga dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta dan pukul 17.30 acara resmi ditutup oleh MC. Dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.