Daily Trend - Insiden Bendera Indonesia Terbalik Tidak Hanya Terjadi di SEA Games 2023 di Kamboja
Pada edisi SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia juga terjadi insiden serupa. Hal ini terjadi dalam buku panduan kegiatan yang dibagikan kepada tamu undangan.
Di halaman 80 dalam buku tersebut, terdapat bendera negara-negara yang pernah menjadi tuan rumah SEA Games, termasuk Indonesia. Namun, bendera Indonesia yang seharusnya berwarna merah putih, dicetak dalam warna putih merah yang salah.
Kesalahan cetak ini hanya terjadi pada bendera Indonesia, sementara bendera 10 negara peserta SEA Games lainnya dicetak dengan benar. Ketika Menpora Imam Nachrawi mengetahui hal ini, ia bereaksi dan mengirimkan surat protes secara resmi kepada penyelenggara.
Sementara itu, momen bendera Indonesia terbalik terjadi pada pra-upacara pembukaan SEA Games 2023 di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja pada Jumat (5/5). Momen ini terjadi saat salah satu penyanyi lokal Kamboja tampil diiringi penari yang membawa bendera 11 negara peserta SEA Games 2023, termasuk Indonesia.
Namun, para penari yang membawa bendera Indonesia semuanya dalam posisi terbalik, sehingga bendera Indonesia tampak seperti bendera Polandia yang berwarna putih-merah. Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut tentang kejadian tersebut.
Insiden bendera terbalik ini memang hanya terjadi pada pra-upacara pembukaan atau sebelum acara puncak upacara pembukaan SEA Games 2023 secara resmi berlangsung pukul 19:00 WIB. Namun, momen ini telah menjadi viral dan mendapat protes keras dari warga Indonesia.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Harry Warganegara tuan rumah telah menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas kejadian bendera Merah Putih yang terbalik. Mereka juga bertindak cepat dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di Opening Ceremony.
“Kamboja sudah meminta maaf secara langsung kepada kami, dan bertindak cepat sehingga kejadian tersebut tidak terulang di opening ceremony,” ujar Harry, Jumat (05/05).
NOC Indonesia telah mengirimkan keberatan secara resmi melalui surat bernomor 5.5.2/NOC-INA/SET/2023 tertanggal 5 Mei yang ditandatangani Harry Warganegara kepada Sekretaris Jenderal NOC Kamboja dan CEO CAMSOC Vath Chamroeun.