Daily Trend - Masyarakat Malaysia tengah dilanda panic buying air mineral. Masyarakat beramai-ramai memborong air minum di supermarket hingga stok di beberapa rak habis dan tidak tersisa.
Dilansir oleh The Star pada Minggu (21/5), kepanikan dalam membeli air mineral di Malaysia disebabkan oleh curah hujan yang rendah dan keringnya bendungan. Hal ini membuat warga khawatir akan kekurangan pasokan air bersih di rumah.
"Laporan tersebut menyebutkan bahwa gangguan sistem di sepanjang Sungai Muda telah menyebabkan satu juta orang di Penang dan Kedah berebut air bersih. Penduduk langsung menyerbu pusat perbelanjaan untuk memborong air mineral," demikian tulis laporan tersebut.
Namun, pasokan air mulai pulih dalam waktu kurang dari 24 jam. Meskipun demikian, mayoritas penjual makanan mengaku akan menutup toko mereka karena tidak dapat mempersiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.
Selain itu, tanpa pasokan air dari Sungai Muda, tingkat air di bendungan-bendungan di Penang terpukul. Pada hari kemarin, Bendungan Ayer Itam hanya terisi sebesar 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, dan Bendungan Mengkuang yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, turun menjadi 88,2 persen.
Ketua Menteri Penang, Chow Kon Yeow, mengimbau warga Penang pada hari Minggu untuk menghemat air. Ia juga mengungkapkan bahwa pasokan air di Bendungan Ayer Itam hanya cukup untuk penduduk setempat selama 120 hari.
Di sisi lain, Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng, menyatakan bahwa penggunaan air harian per kapita di Penang meningkat menjadi lebih dari 300 liter tahun lalu, yang merupakan yang tertinggi di Malaysia.
"Tarif air harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," katanya.
Chan juga menyatakan bahwa banyak orang menuduh pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation tidak memiliki rencana masa depan untuk menghadapi ketahanan air. Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar dan bahwa pihak berwenang di Penang telah melakukan pembicaraan dengan pihak terkait di Kedah secara damai.