Dilansir dari CNBC Make It, Gates menyebutkan bahwa AI, terutama AI chatbot, bisa membantu anak-anak belajar membaca dan mengasah keterampilan menulis mereka dalam waktu 18 bulan. Dengan demikian, nilai akademis anak-anak pun bisa turut meningkat berkat AI chatbot.
"AI akan mencapai kemampuan itu, yakni menjadi tutor yang sama baiknya seperti manusia," ujar Gates, seperti dikutip pada Rabu (26/4/2023).
Menurut Gates, saat ini chatbot memiliki kefasihan yang sangat luar biasa dalam kemampuan membaca dan menulis. Oleh karena itu, chatbot dipercaya dapat membantu para siswa untuk meningkatkan kedua hal tersebut melalui cara yang belum pernah dilakukan oleh teknologi sebelumnya.
Sebagai contoh, seorang penulis teknologi di New York Times, Kevin Roose, mengaku bahwa ia telah menggunakan program ChatGPT untuk meningkatkan kualitas tulisannya. Bahkan, ia menggunakan kemampuan AI untuk mencari panduan gaya tulisan daring dengan cepat.
Beberapa akademisi mengatakan bahwa mereka kagum dengan kemampuan chatbot dalam meringkas dan memberikan penilaian terhadap susunan sejumlah kalimat. Selain itu, mereka juga terkejut dengan kemampuan AI untuk menulis esai secara lengkap.
Meskipun memiliki sejumlah keunggulan, para ahli menemukan bahwa AI masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu masih kesulitan dengan perhitungan sistematis. Terkait dengan hal tersebut, Gates mengaku bahwa ia masih berkoordinasi dengan pengembang Microsoft AI.
Nyatanya, chatbot AI, seperti ChatGPT, OpenAI, dan Bard Google, telah berkembang pesat selama beberapa bulan terakhir. Berkat perkembangannya, chatbot dapat bersaing dengan tingkat kecerdasan manusia pada tes standar tertentu.
Beberapa pendukung AI mengatakan, kemampuan AI chatbot dalam mengidentifikasi dan membuat ulang bahasa yang mirip dengan manusia semakin berubah secara dinamis sehingga anggapan Gates bisa terjadi dalam beberapa waktu ke depan.